Primary tabs

ADES (Adopsi Desa Sosial/Miskin)

Kemiskinan merupakan masalah pembangunan kesejahteraan sosial yang berkaitan dengan berbagai bidang pembangunan lainnya, ditandai adanya pengangguran, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan. Oleh karena itu, kemiskinan merupakan masalah nasional yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dan menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial. Kemiskinan merupakan masalah yang sulit ditanggulangi, karena mayoritas masuk kategori kemiskinan kronis (chronic poverty) yang terjadi terus-menerus atau juga disebut kemiskinan struktural.

PMKS yang dikategorikan sebagai fakir miskin, termasuk kategori kemiskinan kronis, yang membutuhkan penanganan sungguh-sungguh, terpadu secara lintas sektoral dan berkelanjutan. Selain itu, terdapat sejumlah warga yang dikategorikan mengalami kemiskinan sementara (transient poverty) yang ditandai dengan menurunnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat secara sementara akibat perubahan kondisi normal menjadi kritis, bencana alam, dan bencana   sosial seperti korban konflik sosial. Kemiskinan sementara jika tidak ditangani secara serius dapat menjadi kemiskinan kronis.

Permasalahan kemiskinan umumnya dihadapi oleh kelompok masyarakat pesisir (nelayan), pertanian dan masyarakat perkotaan. Juga disamping itu, muncul pula isu gender dalam kehidupan masyarakat miskin. Pada umumnya di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung kehidupan nelayan tradisional dicirikan dengan perkampungan-perkampungan miskin dan rumah kumuh, dengan akses yang sangat terbatas. Banyak faktor penyebab dari sudut pandang ekonomi, kondisi ekonomi masyarakat nelayan mempunyai keterbatasan modal, sarana – prasarana dalam menjalankan profesinya. Untuk faktor pertanian, umumnya disebabkan karena rendahnya modal sumber daya manusia, sumber daya alam, keuangan, infrastruktur dan sosial. Modal sumber daya manusia meliputi keterampilan, ilmu pengetahuan, kemampuan untuk bekerja keras dan kesehatan. Modal sumber daya akan mencakup tingkat kepemilikan dan kesuburan tanah serta sumber daya alam lainnya. Modal keuangan berkaitan dengan kesulitan memperoleh bantuan dana dari lembaga- lembaga keuangan. Modal infrastruktur terutam menyangkut keterbatasan penyediaan fisik, seperti : jaringan irigasi, serta sarana-prasarana lainnya yang memakai untuk memasarkan hasil-hasil produksi pertanian.

Isu gender yang termasuk dalam kategori ini, umumnya perempuan memiliki persepsi yang lebih beragam mengenai definisi kemiskinan dibandingkan laki-laki. Persepsi perempuan mengenai kemiskinan tidak hanya berkaitan dengan akses terhadap pendapatan, kepemilikan aset, kualitas pendidikan dan kesehatan, pangan serta peluang dan kesempatan tetapi juga meliputi aspek-aspek kehidupan keluarga, seperti kehormatan, rumah tangga, rasa aman, gaya hidup dan komunikasi sosial.

Kemiskinan yang dialami oleh masyarakat di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung pada umumnya ditandai dengan rendahnya akses terhadap sumber daya. Padahal akses tersebut merupakan peluang untuk menggunakan sarana–prasarana dalam melakukan proses produksi. Keterbatasan akses tersebut mencakup akses terhadap penggunaan teknologi, informasi, kredit, pelayanan kesehatan, sumber energi dan telekomunikasi.

 

Sebagai salah satu wujud nyata untuk pembangunan masyarakat Desa di tahun 2016 ini akan dicanangkan pembangunan desa yang bertitik tolak dari grassroot atau permasalahan suatu desa diangkat menjadi desa sosial/miskin suatu instansi pemerintah yang secara komprehensif membina desa tersebut menjadi desa yang mandiri dan maju. Program ini adalah ADES (Adopsi Desa Sosial/Miskin) yang mengangkat suatu Desa menjadi desa yang dibina secara komprehensif, terpadu dan berkesinambungan oleh suatu instansi pemerintah dengan melibatkan secara penuh peran aktif dan partisipasi masyarakat yang menjadi warga desa tersebut dengan memperhatikan Sumber Daya Manusia dan Sumber daya Alam serta Potensi yang ada di Desa tersebut sehingga program pemberdayaan desa bisa tuntas dan cepat dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Adopsi Desa Sosial/Miskin (ADES) sebagai alternatif yang dirancang dimaksudkan agar pembangunan desa berlangsung secara terarah, dipercepat, menyeluruh dan bersifat tuntas menuju kepada terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat desa dan tertanganinya permasalahan-permasalahan sosial yang ada di kehidupan masyarakat.

Konsep ADES lebih menekankan kepada perubahan sikap dan prilaku yang lebih mendasar dengan memberikan perhatian dan penghargaan terhadap masyarakat miskin dengan menjunjung nilai kemanusiaan, kesetaraan, kemandirian dan keadilan, memotong pewarisan kemiskinan antar generasi dan lebih mengedepankan pendekatan partisipasi aktif sebagai perencana, pelaku dan pengawas dalam penanganan kemiskinan.

Program Adopsi Desa Sosial/Miskin diharapkan mampu mengajak, mengarahkan dan bekerja bersama-sama membangun kekuatan dan kemampuan desa. Sasarannya yang hendak dicapai seperti potensi dan sumber desa (manusia, alam, kelembagaan desa), dunia usaha, lingkungan sosial, warga masyarakat yang rentan atau bermasalah sosial maupun warga yang mampu).

MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan Sosialisasi Program Adopsi Desa Sosial (ADES) dimaksudkan untuk menyediakan bahan bagi provinsi, Kabupaten untuk menetapkan kebijakan dan program di lingkup Kabupaten yang berkaitan dengan urusan pembangunan dibidang kesejahteraan sosial, sehingga dapat tercapai tujuan dari kegiatan ini yaitu :

  1. Meningkatkan pemahaman, kesadaran dan tanggungjawab sosial pihak mitra kerja dalam upaya pembangunan dibidang kesejahteraan sosial di daerahnya;
  2. Tersedianya bahan perumusan kebijakan dan program di Kabupaten;
  3. Terlaksananya dukungan pemerintah Kabupaten dalam pembangunan dibidang kesejahteraan sosial di wilayahnya;
  4. Terlaksananya pembangunan dibidang kesejahteraan sosial oleh Kabupaten secara terarah dan terencana.

A.   PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) Angkatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan jumlah peserta 29 (dua puluh sembilan) orang, yang berasal dari Dinas/Instansi Sosial Kabupaten, dan Kepala Desa yang terdapat program Adopsi Desa Sosial (ADES) tahun 2016 sesuai dengan Rencana Operasional Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pengembangan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Adopsi Desa Miskin/Sosial Tahun 2016.

  1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Sosialisasi Program Adopsi Desa Sosial (ADES) dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 11 Maret 2016 di Hotel Puncak, jalan Jenderal Sudirman              No. 10 F Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

 

  1. Bentuk Kegiatan

Ceramah dan Tanya Jawab

Dialog dan diskusi

Curah pendapat

                                         

  1. Narasumber dan Materi

Narasumber berasal dari petugas dari

  1. Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
  2. BAPPEDA. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
  3. BPS. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

 

Sumber: 
Hifrianto, SE
Penulis: 
Denny Kamajaya. S.Sos
Fotografer: 
Denny Kamajaya. S.Sos
Editor: 
Fitra Mayarini. S.St