PANGKALPINANG - Berbagai upaya untuk meningkatkan pemahaman para kader PKK terkait mengatasi kekurangan gizi pada kelompok balita dan kesehatan ibu hamil, seperti hari ini Jumat (08/10) bertempat di ruang MAHLIGAI RUMDIN Gubernur, diadakan kegiatan orientasi pendidikan kesehatan dan gizi bagi para kader PKK se provinsi kepulauan bangka belitung
Pembekalan orientasi pendidikan gizi yang disampaikan kepada para kader diantaranya berkenaan dengan metode pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal bagi anak balita dan ibu hamil dalam upaya pencegahan serta pemulihan kasus stunting. Selain pembekalan pendidikan gizi, yang disampaikan oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi kepulauan bangka belitung, pada kesempatan tersebut juga disampaikan berkenaan dengan juknis kegiatan pemberian makanan tambahan.
Dengan adanya pembekalan pendidikan gizi bagi para kader PKK, dijelaskan Nurul Huda selaku kepala bidang kelembagaan kerjasama pembangunan desa yang mewakili Kepala DINSOSPMD Provinsi Kep. Babel, dimaksudkan guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan para kader mengenai pentingnya memperhatikan gizi makanan pada anak balita dalam mencegah terjadinya stunting pada anak yang dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan anak.
“ jadi ibu-ibu sebagai kader PKK kami (red: dinsospmd) undang mengikuti kegiatan pembekalan orientasi pendidikan gizi hari ini ada tiga hal yang kami harapkan yakni meningkatkan pengetahuan ibu-ibu kader sekalian berkenaan dengan pengetahuan bagaimana metode PMT yang tepat untuk pemulihan anak balita yang terindikasi mengalami kasus stunting, kedua dari sisi perilaku dan sikap dimana semakin tingginya kepedulian terhadap upaya mencegah kasus stunting dan tentunya juga untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu kader sekalian” ungkap Nurul Huda.
Lebih jauh, Nurul Huda menjelaskan kegiatan orientasi pendidikan kesehatan dan gizi yang diperuntukan bagi kader PKK ini, diungkapkan Nurul Huda adalah salah satu implementasi dari kegiatan program inovasi penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat sebagaimana telah ditetapkan dalam SK Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa No. 188.4/185/DPMD tanggal 14 Desember 2020 perihal inovasi penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang salah satunya adalah kegiatan cegah stunting atau dikenal dengan program " SI CENTING".
Selain itu, dengan adanya pembekalan orientasi gizi bagi para kader PKK diharapkan dapat meniadakan permasalahan kasus stunting di daerah. “ bahwa ibu-ibu semua (red: kader PKK) adalah mitra pemerintah dan sekaligus ujung tombak di masyarakat sangat berperan dalam mewujudkan kesehatan masyarakat dimulai dari kesehatan keluarga dalam mencegah kasus stunting, ungkap kabid Nurul Huda.