Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan strategis penanganan kemiskinan nasional yang digagas oleh beberapa kementerian yakni Bappenas, Kemensos, Kemendiknas, Kemenkes, dan Kemenag. Program ini diantaranya bertujuan memutus mata rantai kemiskinan dan mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin.
Program ini menyasar langsung kepada keluarga penerima manfaat dengan sistem kerja yang terukur, terencana dan melembaga. Dengan mengandalkan pola pendampingan yang terencana dan metoda pembelajaran modulasi memberikan kemudahan pemahaman dan wawasan bagi KPM. Namun, belum semua materi modulasi mampu menjawab kebutuhan faktual KPM. Persoalan persepsi dan pemahaman tentang masalah sosial, konsep pemberdayaan dan hal-hal yang berhubngan dengan kefarmasian nampaknya masih sangat diperlukan guna mencerdaskan KPM.
Berawal dari lemahnya pemahaman KPM tersebut, dibutuhkan upaya sinergitas dan kolaborasi lintas fungsi untuk menjangkau pelayanan sosial yang terintegrasi dengan PKH. Salah satu target PKH adalah menjadikan anak dan keluarga PKH yang sehat jasmani dan cerdas berpikir dan bersikap. Penyuluhan sosial secara kolaboratif nampaknya salah bagian penting mempercepat terjadinya perubahan mindset penerima manfaat PKH dalam mengelola potensinya sekaligus paham terhadap masalah sosial. Pemahaman terhadap kesehatan melalui edukasi dan informasi tentang penggunaan obat dan cara hidup sehat merupakan sebuah keniscayaan bagi keluarga kurang mampu agar terhindar dari penggunaan obat yang berdampak fatal. Sehingga pada gilirannya, diharapkan generasi berikutnya lebih sehat dan cerdas.