Primary tabs

ARTIKEL : BEBAN DAN PERAN CAREGIVER YANG MERAWAT LANSIA

Proses penuaan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Proses penuaan disebabkan oleh faktor biologi, psikologi, dan sosial yang berlangsung secara alamiah dan terus menerus serta berkelanjutan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan anatomis, fisologis, dan biokimia pada jaringan tubuh yang dapat mempengaruhi fungsi, kemampuan badan dan jiwa. Proses penuaan otak yang merupakan bagian proses degenerasi menimbulkan berbagai gangguan neuropsikologis. Salah satu masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada kelompk lansia adalah kepikunan. Kepikunan berisiko tinggi pada usia di atas 65 tahun dan hal ini tidak bergantung pada bangsa, suku, budaya, dan status ekonomi. Kondisi ini menyebabkan lansia memerlukan perhatian dan perawatan yang khusus dari keluarganya.

Keluarga merupakan suport system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya. Peranan keluarga antara lain, menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan status sosial ekonomi serta memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual lansia. Keluarga merupakan satu unit yang
terdiri dari berbagai bagian yang berbeda, perubahan pada satu bagian akan
menyebabkan perubahan pada bagian lainnya. Oleh karena itu, jika ada salah satu anggota keluarga sakit, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain. Anggota keluarga menghadapi beban pengasuhan sementara juga mengalami kerusakan kognitif dari orang yang
mereka cintai, termasuk masalah perilaku seperti ledakan kemarahan, gangguan tidur, delusi, keluarga sebagai orang yang merawat penderita kepikunan karena penderita masih banyak tinggal di rumah. Orang yang melakukan perawatan disebut caregiver. Bagi caregiver, kesadaran dan pemahaman penting artinya untuk menghadapi penderita. Langkah - langkah dalam menghadapi terapi termasuk mengidentifikasi gejala, memahami penyebab, dan merekayasa lingkungan agar tepat sesuai dengan keadaan penderita. Ketika seseorang didiagnosis mengalami kepikunan tidak hanya menjadi peringatan bagi yang didiagnosis, tetapi juga bagi keluarga. Setelah orang terkena diagnosis mengalami kepikunan, kondisinya akan semakin kronis dan tidak akan kembali normal seperti sedia kala.

Penderita penyakit Kepikunan akan semakin bermasalah seiring dengan peningkatan penyakit dan akan berpengaruh pada caregiver. Di sisi lain, muncul pula masalah - masalah yang terjadi pada diri caregiver seperti masalah kesehatan, aktivitas social dan pergaulan berkurang, perubahan hubungannya dengan penderita, serta tuntutan finansial yang muncul. Caregiver pada lansia yang mengalami kepikunan lebih banyak menghabiskan waktu dalam memberikan perawatan dan mengalami stress dan frustasi lebih sering dari pada caregiver penyakit lain. Hal yang tidak seharusnya terjadi ialah caregiver menjadi stres. Oleh sebab itu, diperlukan strategi dalam menjalani aktivitas sebagai caregiver

A. Tanda – Tanda dan Gejala Yang Mengalami Kepikunan

  • Kehilangan memori yang mengganggu aktivitas sehari - hari
  • Kesulitan dalam berencana dan memecahkan masalah
  • Kesulitan menyelesaikan tugas, pekerjaan, dan aktivitas – aktivitas familiar
  • Disorientasi dengan waktu dan tempat
  • Kesulitan dalam memahami gambaran visual dan ruang

B. Caregiver

Beban caregiver terbagi menjadi dua yaitu beban objektif dan beban subjektif caregiver :

1. caregiver

Beban objektif caregiver adalah beban yang dapat muncul dari segala kejadian atau aktivitas yang berhubungan dengan peran sebagai caregiver seperti melakukan tugas perawatan sehari – hari termasuk mengantarkan pasien ke dokter hari demi hari atau mengatur perubahan dari kebiasaan pasien

2. Caregiver

Beban subjektif caregiver merupakan respon psikologi yang dialami caregiver atas peranannya dalam merawat pasien dengan penyakit kanker. Beban subjektif adalah reaksi emosional caregiver dari perannya sebagai caregiver meliputi khawatir, kesedihan ansietas, frustasi, rasa bersalah, marah, tertekan, malu, bingung dan perubahan emosi lain.

C. Tugas - tugas Caregiver

  • Bantuan dalam perawatan diri yang terdiri dari dressing, bathing, toileting.
  • Bantuan dalam mobilitas seperti berjalan, naik atau turun dari tempat tidur
  • Melakukan tugas keperawatan seperti memberikan obat dan mengganti balutan luka.
  • Memberikan dukungan emosional
  • Menjadi pendamping
  • Melakukan tugas – tugas rumah tangga seperti memasak, belanja, pekerjaan kebersihan rumah
  • Bantuan dalam masalah keuangan dan pekerjaan kantor.

D. Kriteria Caregiver Yang Ideal

Kualifikasi untuk menjadi seorang caregiver tidak seketat perawat medis. Seorang caregiver bisa merupakan seorang lulusan pendidikan keperawatan, pendidikan kesehatan masyarakat, atau telah menjalankan pelatihan dengan durasi tertentu. Akan tetapi, yang terpenting adalah seorang caregiver harus memiliki kepedulian dan kepribadian yang tepat dengan lansia yang akan dirawatnya.

1. Berpengalaman

2. Sabar

3. Flexsibel 

4. Kreatif

5. Peduli

 

Daftarpustaka

Manalu T,2018. Pengalaman Caregiver Dalam Merawat Lansia yang Mengalami Kepikunan Di Medan.Universitas Sumatera Utara.Skripsi

DiaksesPada 15 Juli 2021 Https://Www.Sehatq.Com/Artikel/Memahami-Caregiver-Adalah-Dan-Perbedaannya-Dengan-Perawat

Puspitasari S,2017. Gambaran Beban Caregiver Keluarga Pada Pasien Kanker Di Rumah Singgah Yayasan Kanker. Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi

 

Penulis: 
Raden Imam Bramono,S.Kep.,Ns.(JFT Perawat )
Sumber: 
UPT Panti Bina Serumpun Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kep.Bangka Belitung

Artikel

13/10/2023 | Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kep.Bangka Belitung
26/07/2023 | Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kep.Bangka Belitung
14/12/2022 | Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kep.Bangka Belitung
29/12/2021 | Mustikawati, S.Kep
04/12/2020 | Ns. MUSTIKAWATI, SKep
30/04/2021 | Raden Imam Bramono, S.Kep., Ners
31/12/2021 | Raden Imam Bramono, S.Kep., Ners